Garut – Jangan pernah mengeluhkan hujan yang datang menyapa bumi tanpa menghiraukan waktu seperti tidak pernah kompromi saat tiba musimnya, pagi, siang, sore bahkan malam sekalipun andaikan teriakpun hujan akan tetap turun.Bahkan kadang banyak yang mengharapkan hujan turun sekedarnya saja sebagai pelengkap tambahan saat minum kopi hangat pinggir jalan.
Air hujan akankan menghalangi tugas seorang polisi lalu-lintas, saya pikir tidak akan berpengaruh banyak jika mengingat latihan dan pendidikan yang di tempuh saat di Pusdik ataupun Sekolah Polisi lainnya.
Dengan kata Kata lain tugas Negaranya akan dilakukannya dengan kondisi alam yang tidak pernah memperdulikan pangkat terendah ataupun setinggi apapun itu, hujan akan turun sesuai tugasnya.
Apa hubungannya dengan situasinya, hampir sama mungkin apa malah berbeda jauh, apakah hujan akan membuat petugas polisi akan lari, atau sembunyi dari tempat tugasnya ataupun akan pulang kerumah dengan alasan hujan turun.
Oh tidak mungkin Polisi Lalu-Lintas akan lari dari tugasnya menjaga ketertiban kelancaran lalu lintas jalan raya, mereka dilengkapi segudang perlengkapan tempurnya menghadapi cuaca ekstrim sekalipun, itulah yang membedakan seorang Polisi dengan warga masyarakat yang harus dilindunginya, yang harus diayominya dan yang penting “dilayaninya”
Seperangkat Kaporlap sudah di sediakan oleh Negara untuk melayani masyarakat pada musim penghujan, dengah harapan polisi sebagai symbol Negara selalu hadir di tengah rakyatnya walaupun dengan kondisi cuaca ekstrem sekalipun.
jadi sangat ironis sekali jika saat hujan turun kemudian melihat seorang anggota polisi lalu-lintas melaksanakan tugasnya di jalan raya tanpa menggunakan jas hujan, jikalaupun ini terjadi apakah akan berlanjut seperti sebuah serial drama memilukan.
