Garut – Menciptakan suatu lingkungan masyarakat yang mendukung akan terciptanya situasi kondisi Keamanan, ketertiban masyarakat sangatlah mustahil terjadi di daerah jika memang kesadaraan masyarakatnya kurang pro aktif didalamnya.
Situasi ini menjadi kendala yang nyata terjadi manakala peran serta pemangku Kamtibmas dalam hal ini polisi yang bertugas sebagai pejabat Bhabinkamtibmas sebagai ujung tombak tugas Kepolisian disetiap pelosok desa sudah tidak ada kemauan ataupun mungkin saja malah tidak ada sama sekali personelnya.
Dahulu polisi sering terlihat selalu ada di tengah masyarakat Sangat indah sekali terlihat jika kebersamaan antara anggota kepolisian dengan seragam coklat kebanggaannya berbaur di lingkungan kegiatan-kegiatan masyarakat ketimbang duduk manis di kantor.
Warga merasa memiliki Polisi nya manakala adanya situasi interaktif ini terasa saat seorang petugas polisi yang mudah di temui warganya dan hal ini bisa terjadi bila jarak kedekatan emosional komunikasi, yang di bangun jajaran institusi seragam coklat mau dan berkeinginan untuk menyebar anggotanya di setiap desa.
Sebagai contoh nyata yang sudah dilakukan Kapolsek Cilawu KOMPOL DIDIN WK, pada hari Jumat tanggal 12 Februari 2016, sekitar pukul 15.00 Wib s/d sekitar 17.00 Wib, Silahturahmi yang dilakukannya bersama Muspika Cilawu menghadiri kegiatan pengajian Rutin di Masjid Jami Nurul Iman di Kampung Batu Susun, desa Sukahati, Kecamatan Cilawu.
Dalam kesempatan tersebut Kapolsek Cilawu KOMPOL DIDIN WK, menyampaikan arahan dan pesan-pesan kamtibmas, serta menyampaikan informasi kamtibmas, perihal ketertiban lalu-lintas, antisipasi kejahatan C3, kewaspadaan terhadap penyakit masyarakat, terorisme, dan anjuran dalam meningkatkan persatuan kesatuan warga masyarakat serta harapan untuk menggiatkan kembali siskamling dengan mengaktifkan tamu wajib lapor 1 x 24jam, melakukan pendataan tamu asing ataupun penghuni tempat kost dan kontrakan sebagai langkah antisipasi.
