Polres Garut – Pada hari Kamis tanggal 22 Maret 2018 sekitar pukul 09.00 WIB dengan bertempat di Wilayah hukum Polres Garut tepatnya di Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut.
Kapolda Jabar Irjen Pol Agung Budi Maryoto telah tiba di Kota Intan sejak Rabu Malam setelah melaksanakan kunjungan kerja ke wilayah hukum Polres Sumedang. Dan kali ini Kapolda Jabar beserta jajaran akan melanjutkan kegiatan kunjungan kerjanya di WIlayah hukum Polres Garut yang tepatnya di Wilayah Kecamatan Limbangan Kabupaten Garut.
Kegiatan kunjungan Kapolda Jabar ini pun bukan hanya ke Kota Garut maupun Sumedang melainkan ke seluruh kota-kota yang berada di Jawa Barat dengan tujuan untuk mendeklarasikan aksi anti hoax sekaligus melaksanakan Bhakti Sosial kepada warga yang kurang mampu sebagai bentuk kepedulian Muspida Jawa Barat khususnya bidang Polri terhadap kesejahteraan masyarakat.
Kapolda Jabar mendeklarasikan kegiatan anti hoax nya di alun-alun Limbangan dengan dihadiri oleh seluruh Muspika Kecamatan Limbangan , Para Alim Ulama Kabupaten Garut , Muspida Kabupaten Garut , Kapolres Garut beserta jajaran dan para tamu yang hadir sekitar kurang lebih 900 orang.
Dalam amanatnya Irjen Pol Agung Budi Maryoto meminta bantuan terhadap para alim ulama Kabupaten Garut beserta unsur terkait untuk membantu mensosialisasikan dan memberikan pengarahan terhadap warga akan bahayanya berita hoax yang menimbulkan perpecahan dan sikap adudomba yang tidak akan berhenti.
Selain itu beliau pun mensosialisasikan tentang penerimaan anggota POLRI yang akan dilaksanakan mulai bulan April mendatang dan menjelaskan bahwa siapa saja yang ingin menjadi anggota POLRI akan bersifat transparan aman nyaman dan tanpa pungutan biaya apapun apabila ditemukan pungutan atau pelanggaran apapun itu dari panitia ia tidak segan segan akan memberikan tindakan tegas kepada yang bersangkutan.
Irjen Pol Agung Budi Maryoto pun berharap ada Hafiz Qur’an dari Kabupaten Garut yang bisa lolos seleksi menjadi anggota POLRI yang nantinya mereka bisa menularkan kemampuannya ke anggota polisi lain. Karena menurutnya, ilmu yang dimiliki pada prinsipnya adalah amaliah yang harus disampaikan pada yang lain.
