Garut, Keberanian anggota Polisi sudah bisa terukur sejak keluar dari kawah candradimuka pelatihan pembentukan dasar Kepolisian.
Tidak seperti sebelum memasuki masa pelatihan, bisa saja nyali belum terasah sama sekali, namun saat berhasil menempuh pendidikan seorang anggota Polisi secara resmi sudah di akui akan keberaniannya sudah di akui akan keberadaannya.
Terlebih lagi jika seorang polisi yang tetap melaksanakan aktifitasnya bertugas melayani masyarakat pasca serangan teroris, maka keberaniannya sudah mendapatkan tempatnya.
Masalah kehadiran Polisi di tengah menyelesaian permasalah warga adalah bentuk nyata dari keberhasilan setelah menempuh pendidikan yang sudah di laluinya.
Pangkat dan seragam selalu digunakan adalah simbol perwakilan kata amanat dari rakyat yang mempercayakan sepenuhnya tugas untuk mengabdi kepada Negeri ini.
Seperti masalah kemacetan Lalu-lintas adalah salah satu uji nyali seorang petugas polantas untuk bisa mengatasinya, tidak akan lari ataupun hanya memandang kemacetan dalam benaknya sebagai hal rutin biasa.
Tidak perlu berkeringat darah dalam berjuang, masyarakat pengguna jalan raya hanya menginginkan rasa nyaman dari permasalahan kemacetan yang kerap menjadi luar biasa saat merindukan sosok Polantas hadir disana.
Di wilayah perkotaan kabupaten Garut sendiri setidaknya ada beberapa titik kemacetan lalu-lintas yang rutin terjadi pada jam-jam tertentu diantaranya : Perempatan Ciwalen ( Asia ), Bunderan Suci, Perempatan Maktal, Bunderan Guntur sampai dengan Pertigaan Kelenteng ( GP ), Lokasi Sentra Kulit Sukaregang.