Garut – Kata itu terucap dari salah seorang warga masyarakat yang melintas dengan kendaraannya di depan saya, yang sedang asyik melihat sekaligus mengamati seorang personel Polisi Lalu Lintas Polres Garut melakukan tugasnya melakukan pengaturan arus lalu lintas pada kamis sore ini (5/5/2016).
Keisengan kami untuk melihat ketahanan seorang polisi yang bertugas melakukan pengaturan lalu-lintas ini berubah menjadi rasa decak kagum yang membuat saya berpikir ulang mengenai sosok petugas Polantas yang sering saya temui saat menempuh perjalanan.
Dari sejak siang kami sudah berdiam diri salah satu pojok sudut jalan yang rimbun dan nyaris tidak menarik perhatian para pengendara ataupun pengguna jalan yang lain, deretan gelas kopi susu masih setia menemani kami di sela gurau canda saat melihat petugas polantas sibuk melakukan tugasnya.
Perhatian akan polisi yang berdiri di pertigaan diganti dengan makanan ringan dan beberapa minuman buah yang terasa dingin menyejukkan, obrolan mengalir begitu saja hingga kami tersadar cukup lama sudah kami habiskan berjam-jam mengabiskan rangkaian kata dalam obrolan di bawah rindangnya pepohonan.
Kami pun bermain tebakan yang sering kami mainkan kala masih kanak-kanak dulu, kami sepakat untuk mepertaruhkan keberadaan petugas polisi yang berdiri di pertigaan tadi pasti sudah hilang dari tempatnya, derai tawa kami menjadikan keyakinan bahwa tebakan kami tidak akan meleset.
Usai membayar tagihan pemilih warung kopi dan minuman buah, segera mengambil tas punggung kebanggaan kami yang selalu di bawa saat menaiki beberapa gunung di Wilayah Garut ini, kami bergegas mendekati jalan yang terlihat masih padat.
Saat kami menyempatkan diri melihat simpangan jalan yang lebih tepatnya sebuah pertigaan jalan, Nampak seorang polisi yang dari tadi siang kami lihat saat memasuki warung masih berdiri seorang diri dengan tongkat polisinya masih melakukan kegiatannya.
Kesombongan kami yang selalu menang dalam permainan tebakan runtuh seketika, rasa malu mulai mendera berubah menjadi sebuah kekaguman akan sosok polisi ini, selintas terdengar terikan seseorang dari dalam kendaraan sambil berucap “ Nuhun Pak Pol…” ( Indonesia : Terima kasih Pak Pol..).
Untuk menebus rasa malu pada diri kami sendiri, secara spontan alat dokumentasi yang masih nyaman dalam tas punggung kami, berpindah sudah dalam genggaman tangan, jari telunjuk mulai memainkan tombol pemicu pada kamera.
Pesawat mini Drone pun meliuk – liuk di atasnya mengabadikan setiap gerakannya tanpa di sadari oleh Polisi Lalu-Lintas ini, satu dokumen sudah menjadikan penenang kesalahan tebakan kami, Ternyata masih ada Polisi yang benar-benar melaksanakan tugasnya dengan luar biasa.
