Garut, Kenyamanan dalam berkendaraan di jalan raya adalah hak Warga Negara Indonesia, hak untuk mendapatkan rasa aman, hak untuk terhindar dari kemacetan Lalu-Lintas dan banyak lagi yang harus di dapatkan dari Negara.
Negarapun memberikan jawaban dengan memberikan rasa aman, nyaman serta terhindar dari permasalahan kemacetan, salah satunya adalah dari Pelayanan Publik Kepolisian yang di bebankan kepada fungsi Lalu-Lintas.
Masalah kemacetan lalu-lintas dan beberapa hal yang berkaitan dengan jalan raya ada di pundak anggota Satuan Lalu-Lintas, sebagai salah satu keterwakilan simbol Negara di tengah masyarakat.
Seperti kemacetan yang terjadi di perkotaan Kabupaten Garut Polisi tidak di benarkan membiarkan ini terjadi berkelanjutan, terjadi setiap hari, terjadi setiap waktu, pembiaran dengan tidak adanya petugas Polisi Lalu-Lintas di titik lokasi kemacetan adalah hal yang sangat tidak dibenarkan.
Salah satu tugas kehadiran personel Polantas di jalan raya adalah untuk mengatasi masalah kemacetan lalu-lintas, ini adalah kewajiban dan keharusan bagi warga masyarakat untuk menerima rasa aman dan nyaman.
Dapat di katakan bahwa permasalahan kemacetan Lalu-lintas bukan tugas Polantas saja, namun harus di pahami betul bahwa Negara Menciptakan Polisi ( Polisi Lalu-Lintas ) untuk betugas melayani warga masyarakat diantaranya mengatasi kemacetan lalu-lintas, ironis sekali jika terjadi pembiaran kemacetan terjadi berulang.
Di wilayah perkotaan kabupaten Garut setidaknya ada beberapa titik kemacetan lalu-lintas yang rutin terjadi pada jam-jam tertentu diantaranya : Perempatan Ciwalen ( Asia ), Bunderan Suci, Perempatan Maktal, Bunderan Guntur sampai dengan Pertigaan Kelenteng ( GP ), Lokasi Sentra Kulit Sukaregang.
